Kamis, 24 Maret 2016

Cerpen Stuffed Series - Bunny



           "Alice, kamu pendek kan? Ayo barisnya di depan, nanti gak keliatan,"

          Kata kata seperti itu sudah sering kudengar berkali-kali. Bukan hanya pada saat berfoto, tapi juga saat pembagian kursi di kelas, jam olahraga, bahkan saat jam kosong sekalipun. Kuakui, tubuhku memang agak pendek untuk anak-anak seusiaku. Pantas saja mereka sering begitu.

Minggu, 20 Maret 2016

Weekend Gaming - Rune Factory 2

Okay! Kita sudah sampai di weekend dan aku akan kembali me-review game yang suka aku mainkan yaitu Rune Factory 2.

          Rune Factory 2 adalah seri ke-2 dari game Natsume Rune Factory. Jika sebelumnya aku sudah me-review Rune Factory 3, Rune Factory 2 sudah diluncurkan sebelum Rune Factory 3. Game ini juga menggunakan platform NDS.

Jumat, 18 Maret 2016

Cerpen - Kue Tabur Salju

          Aku sudah tak sanggup lagi berhadapan dengannya. Ia sudah benar-benar keterlaluan rasanya. Ini bukan saja menghancurkan nilai mata kuliahku, tetapi juga menghancurkan nama baikku di hadapan semua orang termasuk dosenku. Jika aku bertemu dengannya rasanya aku benar-benar harus menahan diri untuk tidak menarik rambutnya yang terlalu panjang untuk ukuran laki-laki.

Selasa, 08 Maret 2016

Cerpen - Senyum Seindah Pelangi

          Semuanya seperti deja vu.
          Masih terukir dengan jelas di benakku, tentang hari itu. Di saat butiran-butiran air berjatuhan dari langit. Petir pun seolah tak mau kalah meramaikan suasana dengan menggelegar. Suasana dingin sekaligus takut menyelimutiku. Aku seorang diri, duduk menanti, kapankah semua ini berakhir.

Senin, 07 Maret 2016

Weekend Gaming - Rune Factory 3

Hai, akhirnya setelah sekian lama gak ngepost tentang game. Kali ini aku bakal bahas game action RPG nya Natsume yaitu Rune Factory 3

Rune Factory 3

Jumat, 04 Maret 2016

Cerpen - Beneath the Glass

          Dunia terasa kacau. Semburat cahaya putih berkilauan di langit-langit menerangi ruangan. Tampak juga bola-bola putih memancarkan cahaya di sekelilingnya. Papan-papan yang tertutup kain putih ditata dengan rapi dengan makanan yang tampak buram bagaikan tumpukan salju. Ada juga yang tampak bening seperti kolam, di mana orang-orang mengambil minum dari sana.